logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊNelayan Muara Angke Merasa...
Iklan

Nelayan Muara Angke Merasa Belum Merdeka

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, tak akan ada lagi eksklusivisme di lahan reklamasi. Lahan reklamasi merupakan milik negara.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qYQnFvSf79jdSvkRnegGpVhTqL8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F53c9d66b-2071-4dc4-a1de-1e6c43c78668_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas satuan polisi pamong praja berjaga di perairan Pantai Maju atau Pulau D saat Pemprov DKI Jakarta mengadakan upacara HUT Ke-74 RI di Pulau hasil reklamasi tersebut, Sabtu (17/8/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi inspektur dalam upacara tersebut.

Peringatan hari ulang tahun ke-74 RI di Pantai Maju diselimuti ironi dan paradoks. Di satu sisi, pemimpin Ibu Kota melantangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia di pulau hasil reklamasi tersebut. Namun, di sisi lain, nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, hanya bisa meratapi hak-hak hidupnya yang terampas.

Bimin (59) sengaja menunda melaut, Sabtu (17/8/2019) pagi, hanya untuk melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-74 RI di Pantai Maju, Teluk Jakarta, Jakarta Utara. Namun, jarak memisahkan mereka.

Editor:
hamzirwan
Bagikan