logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKesendirian Kaum Menengah...
Iklan

Kesendirian Kaum Menengah Jakarta

Dengan penghasilan Rp 13 juta sebulan, Menur Maretta (29) tak pernah berpikir untuk mencari bantuan pembiayaan kepemilikan perumahan. Sebab, gajinya sudah jauh di atas dari syarat untuk menerima bantuan itu. Untuk program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Rumah DP 0 Rupiah, misalnya, syarat gaji tak lebih dari Rp 7 juta sebulan.

Oleh
Irene Sarwindaningrum
Β· 1 menit baca

Kaum menengah Jakarta seolah sendiri dalam menghadapi kesulitan mencari rumah di pusat kota. Mereka terlalu kaya untuk masuk dalam program bantuan pemerintah, tetapi juga terlalu miskin untuk membeli sendiri rumah yang memadai di pusat kota.

https://cdn-assetd.kompas.id/Dgllx7_0fKmgqWh2EJHAWcvRvj4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fbf91ed03-cc97-44ed-8fa5-5b7fcde424bc_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Lanskap gerbang Tol Cikupa, Tangerang, Banten, dipotret dari udara pada Sabtu (3/8/2019). Dekat dengan gerbang tol menjadi salah satu syarat calon pembeli dalam mencari rumah.

Dengan penghasilan Rp 13 juta sebulan, Menur Maretta (29) tak pernah berpikir untuk mencari bantuan pembiayaan kepemilikan perumahan. Sebab, gajinya sudah jauh di atas dari syarat untuk menerima bantuan itu. Untuk program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Rumah DP 0 Rupiah, misalnya, syarat gaji tak lebih dari Rp 7 juta sebulan.

Editor:
nelitriana
Bagikan