logo Kompas.id
Utama”Ideologi” Partai Patah Hati...
Iklan

”Ideologi” Partai Patah Hati Bersama Didi Kempot, ”Godfather of Broken Heart”

Didi Kempot melawan hukum pasar industri musik yang cenderung menjual sosok muda, ganteng, dan cantik. Didi usia kepala lima dan cuek dengan fashion.

Oleh
FRANS SARTONO, PENULIS BUDAYA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uOIJTdx_73Etf5r13WKn5PcPxAk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FPentas-Dangdut-di-Pantura_81970811_1564855070-720x405.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Didi Kempot saat menjadi bintang tamu pada sebuah pentas di lapangan Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2019).

Didi Kempot tiba-tiba berjuluk Godfather of Broken Heart atau kerap juga disapa sebagai Lord Didi. Padahal, sepanjang 30 tahun kiprahnya di jagat tarik suara, Didi nyaris tanpa gelar. Ia ”hanya” dikenal sebagai penyanyi campursari yang ngetop dari kampung ke kampung, dari desa ke desa, sampai negeri Suriname.

Dari kaum milenial di jagat media sosial, Didi Kempot mendapat semacam rebranding sebagai Godfather of Broken Heart. Sebuah pencitraan atau cap baru dari sosok dengan imaji ”ndeso” atau ”kampung”. Julukan ini mengingatkan pada gelar yang disandang James Brown, yaitu Godfather of Soul.

Editor:
haryodamardono
Bagikan