Jokowinomics dan Peringatan IMF
Gaya pembangunan Presiden Joko Widodo menumbuhkan ekonomi nasional atau Jokowinomics sebentar lagi memasuki periode kedua.
Gaya pembangunan Presiden Joko Widodo menumbuhkan ekonomi nasional atau Jokowinomics sebentar lagi memasuki periode kedua. Arah utama pembangunan tidak sekadar infrastruktur, tetapi juga sumber daya manusia dan ekonomi kerakyatan. Pembangunan itu akan semakin merambah daerah-daerah terpencil hingga tapal batas Indonesia dengan negeri jiran.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur pada 2020-2024 diperkirakan 441,38 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.269 triliun. Bappenas menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia hanya mampu menanggung sekitar 42 persen dan badan usaha milik negara (BUMN) 22 persen. Artinya, masih ada kekurangan pembiayaan pembangunan sebesar 36 persen.