logo Kompas.id
›
Utama›Jebakan Rokok untuk Masa Depan...
Iklan

Hari Anak Nasional 2019

Jebakan Rokok untuk Masa Depan Anak

Ketika anak-anak sudah menjadi perokok aktif, di situlah bukti abainya semua elemen masyarakat. Anak-anak Indonesia berusia 5-17 tahun yang merokok tembakau mencapai 939.434 orang dengan 80 persen menjadikannya konsumsi harian.

Oleh
SUSANTI AGUSTINA S
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/eXoV28KwGLM7GeEMUrgZo22QYoM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190724AIN_Merokok-di-ruang-publik1_1563949219.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Para pengunjung warung kopi di Banda Aceh, Aceh, sedang merokok, Sabtu (20/7/2019). Perokok pasif yang terpapar asap rokok dalam waktu yang lama berpotensi mengalami kanker paru, penyakit jantung, dan aterosklerotik.

Ketika anak-anak sudah menjadi perokok aktif, di situlah bukti abainya semua elemen masyarakat. Anak-anak Indonesia berusia 5-17 tahun yang merokok tembakau mencapai 939.434 orang dengan 80 persen menjadikannya konsumsi harian. Penduduk muda ini menjadi korban dari minimnya perlindungan baik dari negara, masyarakat, keluarga, maupun korporasi industri rokok.

Anak-anak dan remaja seperti dikepung oleh rokok. Dengan gampang contoh perilaku merokok ditemukan di sekitarnya, baik oleh orang dewasa maupun sesama anak-anak. Belum lagi paparan iklan rokok yang masif memapar anak-anak tanpa disadari bahayanya. Pembiasaan ini menjadikan merokok tidak dianggap sebagai satu tindakan berisiko untuk dirinya.

Editor:
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...