logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊInsentif Atasi Masalah Biaya...
Iklan

Insentif Atasi Masalah Biaya Angkut Jalur Bitung-Davao

Pemerintah menyiapkan sejumlah fasilitas insentif untuk menghidupkan kembali jalur perdagangan internasional Bitung, Sulawesi Utara, dan Davao, Filipina. Insentif itu berupa potongan biaya pelabuhan, penurunan harga bahan bakar minyak, dan relaksasi aturan ekspor-impor.

Oleh
Karina Isna Irawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h4VkLJAeb7j-WtV15VwZbNJv_Ok=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F435894_getattachment77f7c927-57f5-42d4-a185-41a2e030af0b427284.jpg
Kompas/Andy Riza Hidayat

Presiden Joko Widodo dan Presiden Rodrigo Duterte memberi pernyataan kepada jurnalis di Istana Malacanang, Manila Filipina, Jumat (28/4/2017). Kedua negara sepakat menandatangani kerjasama pembukaan jalur pelayaran kapal roll-on roll-off dari Davao-General Santos ke Bitung, Sulawesi Utara, dan kerjasama bidang pertanian. Naskah kerjasama itu ditandatangani menteri masing-masing negara.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah menyiapkan sejumlah fasilitas insentif untuk menghidupkan kembali jalur perdagangan internasional Bitung, Sulawesi Utara, dan Davao, Filipina. Insentif itu berupa potongan biaya pelabuhan, penurunan harga bahan bakar minyak, dan relaksasi aturan ekspor-impor.

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub-Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni, Jumat (12/1/2019) di Jakarta menuturkan, insentif diberikan untuk mengatasi persoalan biaya angkut peti kemas di jalur pelayaran kargo Filipina-Indonesia. Jalur perdagangan yang dibuka 2017 itu sempat tidak aktif karena mahalnya biaya angkut.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan