logo Kompas.id
UtamaKematian Inung Rio akibat...
Iklan

Kematian Inung Rio akibat Pneumonia

Inung Rio, harimau sumatera yang dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat, akhirnya mati setelah 21 hari menjalani rehabilitasi. Harimau jantan dari Riau itu mati akibat gejala pneumonia atau radang paru.

Oleh
YOLA SASTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/01GFt5kH8JkUWsfYgH6TpG6QXNs=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190326sah-harimau-terjerat-3_1553583223.jpg
DOKUMENTASI BBKSDA RIAU

Seekor harimau sumatera dewasa ditemukan terjerat di bagian kakinya di hutan ekosistem Semenanjung Kampar pada Jumat (22/3/2019).

PADANG, KOMPAS — Inung Rio, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD), Sumatera Barat, akhirnya mati setelah 21 hari menjalani rehabilitasi. Harimau jantan dari Riau itu mati akibat gejala pneumonia atau radang paru. Inung Rio mati pada 15 April 2019, tetapi baru diumumkan resmi kepada publik pada 3 Juli 2019.

”Sudah dipastikan pneumonia. Terlihat dari sampel darah dan hasil nekropsi (bedah bangkai). Konfirmasi penyebab infeksinya kami belum tahu,” kata Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, pengelola PR-HSD, Kamis (4/7/2019), ketika dihubungi dari Padang.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan