logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMerangkul Keberagaman lewat...
Iklan

Merangkul Keberagaman lewat Lebaran Ketupat

Masyarakat Sasak, Lombok menggelar perayaan lebaran ketupat. Acara budaya tersebut digelar setelah mereka berpuasa enam hari atau sepekan setelah Idul Fitri. Berbagai acara digelar. Tidak hanya menjadi acara bagi umat Islam di Lombok, Lebaran ketupat kini telah menjadi milik bersama lintas agama dan etnis. Lebaran ketupat menjadi momen untuk memperkuat kebersamaan di tengah keberagaman.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA/KHAERUL ANWAR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oMzWzvSgB0y1VvE2ooMqHQk5ylo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190612ZAK4_1560332637.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Ketupat Agung dalam perayaan lebaran ketupat di Makam Bintaro, Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/6/2019).

Suara tambur berpadu ceng-ceng (simbal) dan ling (gong kecil) yang dipukul dengan penuh semangat terdengar. Tak lama kemudian, dua barongsai muncul dan bergerak lincah di pinggir Jalan Raya Senggigi, tepatnya di depan Makam Bintaro, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/6/2019) pukul 09.00 Wita.

Warga yang sudah menunggu sejak pagi segera mendekat agar tidak kehilangan momen. Mereka mengeluarkan ponsel kemudian mengambil gambar saat barongsai berwarna ungu dan hijau itu mulai beraksi seperti menari lincah serta melompat ke sana kemari.

Editor:
atikawalujanim
Bagikan