logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHarapan Nyata pada Kaki-kaki...
Iklan

Harapan Nyata pada Kaki-kaki Lincah Maleo

Hingga akhir 2018, 13 desa di sekitar TNBNW dibina mengembangkan ekowisata. Ekosistem wisata dibentuk, mulai dari pemandu, kelompok kuliner, homestay, hingga oleh-oleh.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dNPHfBS6tc5yl8njfON0UGRa8CI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F78899116_1559230551.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Pengunjung Suaka Maleo Tambun di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, bersiap melepas 1 dari 20 anak burung maleo (Megacephalon maleo) saat Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Rabu (22/5/2019). Pada periode 2001 hingga Maret 2019, 16.170 anak burung endemik Sulawesi itu dilepasliarkan di area Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang membentang dari Bolaang Mongondow, Sulut, hingga Bone Bolango, Gorontalo.

Di satu titik pengamatan di area peletakan telur Suaka Maleo Tambun, Rabu (22/5/2019), sepasang maleo (Megacephalon maleo) bergerak lincah. Sekejap saja keduanya menghilang di kerapatan pepohonan di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dalam senyap pagi.

Tampaknya maleo itu mencari tempat menggali lubang di tanah. ”Kalau mau bertelur, selalu datang berpasangan,” bisik Max Welly Lela, Kepala Resort Dumoga Timur-Lolayan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) yang mengelola suaka seluas 4,5 hektar ini.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan