Kecerdasaan Buatan Lebih Baik Mendiagnosis Kanker Paru
Ilmuwan dari Universitas Northwestern, Illinois, Amerika Serikat dan Google berhasil merancang sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mendiagnosis kanker paru. Sistem buatan itu lebih efektif menemukan kanker paru dibanding analisis hasil pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT scan) sekali oleh ahli radiologi, namun sama efektifnya jika analisis hasil pindaian itu dilakukan beberapa kali.
Sebelum benar-benar bisa dimanfaatkan dalam tata laksana diagnosis kanker paru itu, teknologi kecerdasan buatan itu harus menjalani uji klinis terlebih dahulu. Meski demikian, para peneliti dan perekayasa itu berharap teknologi tersebut dapat meningkatkan efektivitas deteksi atau skrining kanker paru. Dengan demikian, kanker bisa dideteksi makin dini sehingga makin efektif pula pengobatan dilakukan.