logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKetegangan Pemilu Perlu...
Iklan

Ketegangan Pemilu Perlu Diredakan dengan Pendekatan Persuasif

Pendekatan persuasi untuk penyelesaian ketegangan pasca Pemilihan Umum 2019 perlu diutamakan. Cara-cara kekerasan hanya akan berujung pada semakin menguatnya polarisasi yang sudah terlihat nyata. Jika dibiarkan, kenyataan ini bisa mengancam keutuhan bangsa.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q1WihK5qj5k0g2byD4vSEI4sye8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2Fdeklarasi-gerakan-indonesia-damai_1558183467.jpg
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Ketua PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad membacakan deklarasi Gerakan Indonesia Damai, pada Sabtu (18/5/2019) sore di Tugu Proklamasi, Jakarta. Deklarasi ini menolak ajakan penolakan hasil pemilu yang menggunakan upaya-upaya inkonstitusional.

JAKARTA, KOMPAS – Pendekatan persuasi untuk penyelesaian ketegangan pasca Pemilihan Umum 2019 perlu diutamakan. Cara-cara kekerasan hanya akan berujung pada semakin menguatnya polarisasi yang sudah terlihat nyata. Jika dibiarkan, kenyataan ini bisa mengancam keutuhan bangsa.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, pada Sabtu (18/5/2019) di Jakarta, memberi contoh, bahwa melalui hitung cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei independen atau rekapitulasi suara berjenjang tingkat provinsi, nampak nyata terjadi pembelahan di Pilpres 2019.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan