logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊEliminasi Berbasis Pendekatan ...
Iklan

Eliminasi Berbasis Pendekatan Lokalitas Terus Diperkuat

Untuk mewujudkan eliminasi secara nasional pada 2030, secara bertahap pemerintah telah menargetkan kawasan Jawa dan Bali menjadi regional pertama yang terverifikasi eliminasi malaria oleh Badan Kesehatan Dunia pada 2023.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Gp__2Gl-PzTKmfx9m6sIVOjK650=/1024x638/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20180121ADH06_1554437474.jpg
KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN

Seorang anak di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua menangis saat diambil sampel darahnya oleh petugas dari Malaria Center PT Freeport Indonesia. Pemeriksaan sampel darah biasanya dilakukan bersama dengan edukasi kesehatan dan penyemprotan tembok rumah dengan insektisida dalam upaya pencegahan penyakit malaria.

DENPASAR, KOMPAS – Malaria masih menjadi ancaman di sejumlah daerah di Indonesia. Dari 514 kabupaten atau kota, baru 285 yang mencapai status eliminasi malaria. Untuk mewujudkan eliminasi secara nasional pada 2030, secara bertahap pemerintah telah menargetkan kawasan Jawa dan Bali menjadi regional pertama yang terverifikasi eliminasi malaria oleh Badan Kesehatan Dunia pada 2023.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek pada acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia di Denpasar, Bali, Senin (13/5/2019), menyampaikan, berbagai tantangan masih menjadi kendala percepatan eliminasi malaria di Indonesia. Wilayah geografis Indonesia yang luas dan beragam, serta tingginya mobilitas masyarakat menjadi permasalah yang dihadapi.

Editor:
hamzirwan
Bagikan