logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPangkalan Ojek Daring Menjadi ...
Iklan

Pangkalan Ojek Daring Menjadi Kebutuhan dan Masalah

Tempat perhentian sementara sangat diperlukan oleh pengendara ojek daring untuk beristirahat sejenak dan menunggu penumpang. Namun, lokasi perhentian sementara yang tidak tertata sering menimbulkan kemacetan. Pihak perusahaan alpikasi harus menyediakan tempat perhentian bagi para mitranya.

Oleh
Aditya Diveranta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gdnfgZl7kIMIwarebNjv3UMCgeU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F2019_0508_13120200_1557316834.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Pengemudi ojek daring "mangkal" di sekitar trotoar kawasan Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (8/5/2019).

Pada suatu sudut di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat, seorang pengemudi ojek daring tiba-tiba menepi. Ia menuju ke deretan sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan. Ia tampak bergegas turun dari motornya, kemudian merebahkan tubuh pada tikar yang tergelar di trotoar.

Ridwan (30), nama panggilan pengemudi itu tertera di jaketnya. Ia kelelahan karena telah mengemudi sejak pukul 06.00. Setelah berjam-jam berada di jalan hingga pukul 15.00, menepi ke pinggir jalan menjadi pilihannya untuk beristirahat.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan