logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊEmisi Biodiesel Rendah apabila...
Iklan

Emisi Biodiesel Rendah apabila Bukan dari Deforestasi

Analisis daur hidup biodiesel menunjukkan emisi bahan bakar nabati dari pengolahan minyak kelapa sawit lebih rendah apabila bukan berasal dari deforestasi.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O7JaetXUY_gD_8AuGwyl4isEKUs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2FDSC03861_1552912584.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Petani sawit di Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, memanen hasil sawitnya pada Agustus 2018.

JAKARTA, KOMPAS β€” Analisis daur hidup biodiesel menunjukkan emisi bahan bakar nabati dari pengolahan minyak kelapa sawit lebih rendah apabila bukan berasal dari deforestasi. Emisi pun bisa ditekan lebih rendah jika produktivitas optimal dan limbah cair dari pabrik kelapa sawit tak melepas gas metana yang setara 20 kali emisi gas karbon dioksida.

Di Indonesia, petani kelapa sawit yang mengelola 40,28 persen dari total luas lahan sawit juga memegang kontribusi penting untuk menjaga biodiesel Indonesia rendah emisi. Hal itu bisa terjadi dengan mendekatkan pabrik kelapa sawit dengan kebun masyarakat, efisien pemakaian pupuk, serta meningkatkan produktivitasnya.

Editor:
Bagikan