logo Kompas.id
UtamaTerlena Terkurung di Dalam...
Iklan

Terlena Terkurung di Dalam ”Gardu”

Komunitas berpagar bukan hal baru. Indonesia sudah mengenal area-area hunian terbatas ini. Saat membangun Batavia sekitar empat abad silam, Belanda memisah-misahkan lokasi permukiman orang Eropa, China, Arab, dan warga dari etnis Jawa, Makassar, Sunda, dan lainnya.

Oleh
Neli Triana
· 1 menit baca

Komunitas berpagar terus tumbuh di Indonesia, terutama di perkotaan. Menawarkan keamanan, kenyamanan, dengan kluster dibentengi tembok tinggi, satu pintu keluar-masuk, sistem keamanan tercanggih. Jaminan yang didamba kaum kelas menengah dan menengah atas. Kini, bahkan berkembang hingga perumahan khusus bagi yang beragama tertentu saja.

https://cdn-assetd.kompas.id/DZBx9zRvYMiFqKVxiJZfc1v0j0I=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20180812_PERUMAHAN_A_web.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pesawat melintas di atas kompleks perumahan yang sedang dibangun di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018). Kawasan hunian seperti ini dibangun berpagar tinggi, memisahkannya dengan kawasan di sekitarnya.

Komunitas berpagar bukan hal baru. Indonesia sudah mengenal area-area hunian terbatas ini. Saat membangun Batavia sekitar empat abad silam, Belanda memisah-misahkan lokasi permukiman orang Eropa, China, Arab, dan warga dari etnis Jawa, Makassar, Sunda, dan lainnya.

Editor:
nelitriana
Bagikan