logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTerapkan Geomembran, Aceh...
Iklan

Terapkan Geomembran, Aceh Genjot Produksi Garam

Pemerintah Provinsi Aceh menggenjot produksi garam dengan cara menerapkan sistem geomembran. Selain meningkatkan produktivitas, metode itu juga mengurangi biaya produksi.

Oleh
ZULKARNAINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q_fl-zSisqS86r8Q2JcwdICGToY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F522994_getattachment25f4bba3-7806-4e49-9e3c-e5c157617648514378.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Abdullah (60) sedang mengumpulkan garam yang diproduksi menggunakan metode geomembran di Desa Lam Ujong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (23/3/2018). Pengolahan garam menggunakan sistem geomembran dapat meningkatkan hasil produksi dan menekan biaya produksi.

BANDA ACEH, KOMPAS β€” Pemerintah Provinsi Aceh menggenjot produksi garam dengan cara menerapkan sistem geomembran. Ditargetkan pada 2020 Aceh mampu memenuhi kebutuhan garam sendiri dan pada 2025 menjadi sentra produksi garam untuk seluruh Sumatera.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Cut Yusminar, di Banda Aceh, Minggu (28/4/2019), mengatakan, sebagai daerah pesisir yang lebih separuh wilayahnya dikelilingi laut, Aceh memiliki potensi besar menjadi sentra produksi garam. Namun, sayangnya, potensi itu belum digarap maksimal.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan