logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBerburu Bukti Teror dari Kota ...
Iklan

Berburu Bukti Teror dari Kota ke Kota

Oleh
Fajar Ramadhan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nXwxvuRBfko7Q5M8pyCDcKYUE4U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190119_FOTO-PILIHAN_C_web_1547892020.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, seusai mengikuti aksi dukungan yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan di pelataran Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/1/2019). Penyerangan terhadap Novel sudah berlangsung hampir dua tahun, tetapi hingga saat ini penyelidikan kasus tersebut belum menunjukan hasil optimal.

Lebih dari empat bulan dibentuk, Tim Gabungan Pencari Fakta kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, terus fokus memburu fakta dan bukti-bukti hingga 7 Juli mendatang, batas terakhir masa kerja tim. Mereka memeriksa para saksi hingga ke sejumlah daerah demi terungkapnya kasus Novel.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Novel dibentuk oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian melalui Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019 pada 8 Januari 2019. Tim yang bertugas selama enam bulan tersebut dibentuk berdasarkan rekomendasi dari tim pemantauan kasus Novel oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Editor:
khaerudin
Bagikan