logo Kompas.id
›
Utama›Kuota Tangkapan Tuna Indonesia...
Iklan

Kuota Tangkapan Tuna Indonesia Terancam

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5plagJwIuhINAMToduelWlPmp-M=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F000_1BZ4N2_1546696071-e1546696139808.jpg
AFP/KAZUHIRO NOGI

Ilustrasi — Pedagang memeriksa kualitas ikan tuna yang ditata rapi dalam lelang pertama di Tahun Baru yang digelar di Pasar Toyosu, Tokyo, Jepang, Sabtu (5/1/2019). Lelang itu mencetak rekor harga ikan tuna sirip biru termahal setelah ikan berbobot 278 kilogram terjual dengan harga 3,1 juta dollar AS. Pasar Toyosu adalah pasar ikan baru yang menggantikan Pasar Tsukiji yang terkenal.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia belum optimal memenuhi kuota tangkapan tuna di laut lepas yang ditetapkan Organisasi Pengelolaan Perikanan Regional (RFMO), antara lain, karena keterbatasan kapal. Oleh karena itu, investasi kapal tuna yang beroperasi di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dinilai perlu.

Indonesia tercatat dalam keanggotaan tiga organisasi internasional di bawah RFMO terkait dengan pengaturan penangkapan tuna di laut lepas, yakni Komisi Tuna Samudra Hindia (IOTC), Komisi Perikanan Pasifik Tengah dan Barat (WCPFC), serta Komisi Konservasi Tuna Sirip Biru Selatan (CCSBT).

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan