logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊDiteror Saat Meliput Tambang...
Iklan

Diteror Saat Meliput Tambang Emas Liar di Pulau Buru

Oleh
Fransiskus Pati Herin
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p1FradA8UmmrL4f5G8oOcGMOrWM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20150205FRN08.JPG_1553661552.jpg
KOMPAS/ FRANS PATI HERIN

Eksploitasi emas secara ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, yang dimulai November 2011, kian tidak terkendali, seperti terpantau pada Kamis (5/2/2015). Selain merusak lingkungan karena penggunaan merkuri berlebihan untuk proses penambangan, eksploitasi secara ilegal itu juga menyebabkan ratusan petambang tewas karena tertimpa tanah di lubang-lubang penambangan.

Cerita tentang tambang emas liar Gunung Botak di Pulau Buru, Maluku, sudah saya ketahui sebelum mulai bertugas di Maluku pada 4 Januari 2014. Gunung Botak dikesankan seram. Gara-gara emas, tempat yang dulunya semerbak wangi minyak kayu putih itu berubah menjadi medan pembunuhan, perampokan, dan longsor yang menewaskan petambang. Belum lagi isu prostitusi, transaksi narkoba, serta penggunaan merkuri dan sianida untuk pengolahan emas. Bikin saya penasaran ingin ke sana.

Saya lalu mengumpulkan sejumlah informasi sekunder tentang Gunung Botak sambil mencari koneksi untuk masuk ke sana. Beberapa teman jurnalis yang saya ajak mengatakan tidak berani. Petambang dan orang-orang yang mengambil untung dari aktivitas tambang liar yang mulai beroperasi sejak Oktober 2011 itu menganggap wartawan sebagai ancaman. Mereka tidak segan bertindak nekat. Wartawan yang masuk ke sana bisa celaka!

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan