FotografiFoto CeritaMendigitalkan Manuskrip Kuno...
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Mendigitalkan Manuskrip Kuno Imam Besar Masjidil Haram

Sejumlah peneliti dari Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (Dreamsea) melakukan proyek digitalisasi manuskrip kuno di Banyuwangi, Jawa Timur. Digitalisasi mula-mula dilakukan dengan mengumpulkan naskah yang tersimpan di sejumlah pemilik.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f7L7nK565nzrmX_brTASqqwDb_s=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190325GER_Naskah-Kuno5SILO.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Digitalisasi Manuskrip Kuno

Foto atas: Anggota tim digitalisasi Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (Dreamsea), Bendictus Satya Wijayanto, mengamati kondisi salah satu manuskrip kuno yang ditemukan untuk kemudian didigitalkan di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (26/3/2019) malam.

Dalam seminggu terakhir, sejumlah peneliti dari Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (Dreamsea) melakukan proyek digitalisasi manuskrip kuno di Banyuwangi, Jawa Timur. Digitalisasi mula-mula dilakukan dengan mengumpulkan naskah yang tersimpan di sejumlah pemilik.

Memuat data...
Memuat data...