logo Kompas.id
UtamaMenanti Episode Baru...
Iklan

Menanti Episode Baru Pembalakan Liar di Rimbang Baling

Penindakan ala kadarnya selama ini tidak pernah membuat jera para pelaku pembalakan liar di Rimbang Baling. Agaknya kita masih akan menunggu episode pembalakan liar lanjutan  yang bakal dimulai lagi sebulan, dua bulan atau enam bulan ke depan. Kerusakan Rimbang Baling memang belum berakhir. Mari kita tunggu kabarnya.

Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-XrCMKFnuJL0UhFEi5xW3kV5Nd0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2Fkompas_tark_23368178_65_1.jpeg
Kompas

Pemandangan alam di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling masih sangat bagus. Alamnya relatif terjaga meski sudah ada pembalakan liar. Foto latar merupakan kegiatan adat Semah Rantau pada Mei 2016. Acara ini dilaksanakan warga Desa Tanjung Beringin yang berada di tepian Sungai Subayang yang secara administrasi berada di areal SM Rimbang Baling.

Sepekan terakhir, Sungai Subayang kembali suci. Tidak ada lagi aliran kayu hasil tebangan liar dari Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Dermaga sungai di Desa Gema, ibukota Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau, pun sepi.  Pemandangan ribuan log kayu yang biasanya mengotori pemandangan sebelum diangkut truk-truk menuju perbatasan Kota Pekanbaru, tidak terlihat. Air bening yang membelah surga harimau sumatera itu seakan semakin beriak keras tatkala menyusup disela-sela bebatuan.

Ada apa di Rimbang Baling? Apakah warga pembalak liar dan para tauke kayu sadar tindakan mereka selama ini telah merusak alam ? Ah, ternyata masih angan-angan belaka.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan