logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTak Terkelola, Air Jadi Pemicu...
Iklan

Tak Terkelola, Air Jadi Pemicu Bencana

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vzBRV2yx35fpXkmdwDenMueIZ5g=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190322_160403_1553259781.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Pada Hari Air Sedunia, WWF Indonesia dan HSBC mengadakan diskusi yang membahas Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, Jumat (22/3/2019), di Jakarta. Tampak pembicara diskusi dari kiri ke kanan Irwan Gunawan (Direktur Forest dan Freshwater WWF Indonesia), Nuni Sutyoko (Senior Vice President Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia), Nur Hygiawati Rahayu (Direktur Kehutanan dan Sumber Daya Air Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional), Anya Saphira (Regional Sustainability Manager H&M Hennes & Mauritz Sustainability Department), dan Ade Swargo Mulyo (Direktur Kemitraan WWF Indonesia).

JAKARTA, KOMPAS β€” Meski disebut sebagai sumber kehidupan, keberadaan air yang tidak terkelola dengan baik dapat menjadi pemicu bencana hidrometeorologi di berbagai daerah di Indonesia. Perbaikan hutan, perbaikan tata ruang, serta kolaborasi berbagai pihak untuk mengonservasi air menjadi pekerjaan rumah untuk mengurangi risiko bencana tersebut.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional, sepanjang Januari-Desember 2018 terjadi 2.572 kejadian bencana yang sebagian besar merupakan banjir dan tanah longsor di seluruh Indonesia. Itu belum termasuk bencana banjir bandang Sentani pada 16 Maret 2019 yang menurut BNPB mengakibatkan 112 orang meninggal dan 92 orang hilang.

Editor:
Bagikan