logo Kompas.id
Utama”Kami Siap Menerima...
Iklan

”Kami Siap Menerima Kemungkinan Terburuk”

Misma berharap kakaknya tetap dapat ditemukan meskipun dalam kondisi meninggal, karena dia dan keluarga ingin mengurus jenazah sang kakak dengan layak.

Oleh
RENY SRI AYU/HARRY SUSILO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gJl50D4jZeI7a2-CQ6ZmH1YXU7M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F12C818F4-10D1-4061-9BBD-DEACB58B90F6_1551453881-e1551453939961-2.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Aparat TNI dan polisi menjaga lokasi evakuasi di Desa Bakan, Lolayan, Bolaang Mongondow, Jumat (1/3/2019). Penjagaan dilakukan karena alat berat mulai dikerahkan untuk evakuasi. Selain itu, ambulans juga disiapkan untuk membawa korban.

Sudah tiga hari Misma Simbala (55) menunggu kabar kakaknya, Samsul Rijal (58). Setiap pagi, dia dan saudaranya yang lain datang ke Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, tidak jauh dari lokasi tambang emas yang longsor. Mereka baru pulang saat malam.

Misma yang tinggal di Desa Tanoyan menunggu informasi mengenai kakaknya di pos tepat di pintu gerbang perusahaan tambang PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). Lokasi tambang longsor di Desa Bakan tersebut terletak di dalam konsesi PT JRBM, tetapi di sisi terluar yang berbatasan dengan hutan. Akses untuk ke tambang longsor itu terdekat dari PT JRBM.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan