Iklan
Ketegangan Sosial Berakar pada Eksklusivisme Beragama
JAKARTA, KOMPAS — Ketegangan sosial akibat sentimen agama ataupun aspek primordial lain yang akhir-akhir ini terasa diyakini berakar pada eksklusivisme beragama. Apabila sikap ini dapat dikurangi, intoleransi dengan sendirinya akan mati di Indonesia.
Eksklusivisme agama diyakini berasal dari pemahaman ilmu keagamaan yang kurang, menurut peneliti Abdurrahman Wahid Center Universitas Indonesia, Ahmad Suaedy. Suaedy melanjutkan, perkembangan internet dan media sosial dewasa ini juga tidak dapat dilepaskan dari akar munculnya eksklusivisme beragama.