logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAntisipasi Risiko Global,...
Iklan

Antisipasi Risiko Global, Pemerintah Pilih Strategi "Front Loading"

Oleh
Karina Isna Irawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RCzJ-JsnNIZvrAekfttZpGKIHeg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190220_RAPBN_B_web_1550665048.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan fakTa) di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (20/02/2019). Realisasi APBN 2019 hingga 31 Januari 2019 tercatat pendapatan negara sebesar Rp 108,1 triliun sedangkan belanja negara sebesar 153,8 triliun dan defisit 0,28 persen terhadap PDB.

JAKARTA, KOMPAS β€” Dalam satu bulan, Kementerian Keuangan sudah menerbitkan surat berharga negara lebih dari 40 persen pagu pembiayaan defisit APBN 2019. Strategi penerbitan lebih awal, atau disebut front loading, ini ditempuh guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi global.

Berdasarkan data realisasi APBN 2019 bulan Januari yang dirilis Rabu (20/2/2019) sore, pembiayaan defisit anggaran mencapai Rp 122,5 triliun atau 41,4 persen dari pagu. Defisit dibiayai melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 119,54 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 2,93 triliun.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan