Iklan
Karet Terpuruk, Nasi Petani Pun Tak Berlauk
Harga karet yang tidak juga merangkak naik terus menggerus perekonomian warga. Petani karet hidup seadanya, sebagian bahkan terpaksa merantau ke kota untuk mencari pekerjaan sebagai buruh. Petani lain menebang dan membakar tanaman karetnya untuk diganti komoditas lain. Adapun pabrik karet kembang kempis karena pasokan dari petani seret.
Kesusahan itu tergambar di sebuah rumah kayu di tengah kebun karet di Desa Lakhene, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Minggu (13/1/2019). Mareko Gulo (55) dan keluarganya sedang makan nasi tanpa lauk-pauk. Cucunya yang baru berusia satu tahun bahkan hanya makan nasi yang disiram air hangat. Keluarga petani itu terpuruk karena harga karet yang anjlok.