logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSaat Beduk Jadi Simbol...
Iklan

Saat Beduk Jadi Simbol Anti-radikalisme

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FFO43srfygAHxkDGWZO-ViENgdc=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190212_134339_1549968770.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Pengusaha Arifin Panigoro memberikan sambutan dalam penyerahan beduk kepada Masjid Pusat Dakwah Islam di Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019). Beduk itu diberikan sebagai simbol dakwah dengan kearifan lokal.

BANDUNG, KOMPAS β€” Pengusaha nasional Arifin Panigoro dan Nahdlatul Ulama Jawa Barat menyerahkan satu beduk kepada Pusat Dakwah Islam di Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019). Pembagian beduk menjadi langkah simbolis menghilangkan paham radikalisme yang berpotensi memecah belah bangsa.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat Kiagus Zaenal Mubarok mengatakan, beduk dianggap sebagai simbol pemersatu umat dalam kebudayaan Nusantara. Alat yang berfungsi sebagai penanda waktu shalat ini tidak ditemui di negara lain sehingga dianggap cocok sebagai simbol pertemuan Islam dengan budaya Nusantara.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan