logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMereka Menolak Rugi sejak Awal
Iklan

Mereka Menolak Rugi sejak Awal

Oleh
Angger Putranto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R0b9jVhVtVOPl1RCLObPk-qf7x8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190125GER_Buah-Naga-Organik-6_1548388343.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Petani buah naga organik menyemprotkan cairan pengganti pupuk kimia di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Rabu (23/1/2019). Pertanian organik membuat petani buah naga dapat menekan biaya produksi sehingga terhindar dari kerugian ketika harga jual anjlok.

Anjloknya harga buah naga di Banyuwangi dirasakan seluruh petani. Berbagai ekspresi ditunjukkan, mulai dari membuang buah naga ke sungai hingga menunda panen. Sementara, petani buah naga di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sejak awal sudah menolak untuk rugi.

November hingga Maret merupakan masa panen raya buah naga, sementara Januari menjadi puncak masa panen raya. Hal inilah yang membuat harga buah naga di Banyuwangi turun drastis dari bulan lalu sekitar Rp 5.000 per kilogram kini menjadi 2.000 per kilogram.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan