Jurnalis Terancam oleh Medianya Sendiri
JAKARTA, KOMPAS - Riset International Federation of Journalists dan Serikat Jurnalis Asia Tenggara menunjukkan, ancaman paling serius bagi jurnalis justru berasal dari perusahaan media sendiri. Pemberian upah rendah dan penggajian tidak teratur dari perusahaan membuat jurnalis sulit bekerja profesional serta rawan menerima sogokan.
Temuan ini tercantum dalam laporan perdana mengenai kebebasan media di Asia Tenggara 2018 bertajuk “Underneath the Autocrats” yang digagas oleh International Federation of Journalists (IFJ) dan Serikat Jurnalis Asia Tenggara (South East Journalist Unions/SEAJU) serta didukung oleh UNESCO. Riset ini melibatkan hampir 1.000 jurnalis dan pekerja media dari 7 negara, yaitu Indonesia, Kamboja, Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Timor Leste.