logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPunahnya Satu Dialek Bahasa...
Iklan

Punahnya Satu Dialek Bahasa Arab akibat Konflik di Irak

Selama berabad-abad, penduduk kota Mosul telah berbicara dalam dialek bahasa Arab yang unik dan kaya dengan sejarah panjang kota di persimpangan jalan peradaban itu. Kini, banyak kalangan khawatir, dialek khas warga Mosul akan lenyap akibat konflik dan kekerasan selama bertahun-tahun serta akibat migrasi warganya.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uvY3erDEHIWyApSPQ1fRdE87b-Y=/1024x724/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FIraq-Death-Of-a-Dialect_75149857_1548684316.jpg
(AP PHOTO/SAM KIMBALL)

Shahad Walid, perempuan warga Mosul, berpose dengan latar belakang pusat Kota Tua di Mosul, Irak, 23 Desember 2018. Walid adalah salah satu dari penduduk setempat yang masih menggunakan dialek lokal bahasa Arab di daerahnya di tengah kekhawatiran semakin berkurangnya penutur dialek itu.

MOSUL, SELASA β€” Selama berabad-abad, penduduk kota Mosul telah berbicara dalam dialek bahasa Arab yang unik dan kaya dengan sejarah panjang kota di  persimpangan jalan peradaban itu. Kini, banyak kalangan khawatir dialek khas warga Mosul akan lenyap akibat konflik dan kekerasan selama bertahun-tahun serta akibat migrasi warganya.

Sebagian besar Kota Tua Mosul, tempat para penutur dialek khas itu terkonsentrasi, benar-benar hancur dalam perang melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Ribuan penduduk terbunuh dalam pertempuran sengit selama berbulan-bulan. Puluhan ribu orang lainnya melarikan diri, membawa serta logat daerah dan kenangan masa lalu kota kosmopolitan itu.

Editor:
samsulhadi
Bagikan