logo Kompas.id
Utama“Lubang Hitam” Bisnis...
Iklan

“Lubang Hitam” Bisnis Apartemen (2)

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mHWEZa2hl2K1uo5HKdlJCHDUIIk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F491274_getattachmentb3857434-4ef0-4d39-9ecb-02b2bd7ae246482659.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Penghuni apartemen merapikan jemuran pakaiannya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Seiring dengan semakin mahalnya harga rumah tapak di pusat kota dan macetnya lalu lintas, tinggal di apartemen ataupun di rumah susun menjadi pilihan yang paling masuk akal bagi warga yang bekerja di Jakarta.

Tinggal di apartemen nyatanya tak semanis tawaran yang dijanjikan pengembang dalam brosur promosi. Sengkarut masalah seakan tidak ada habisnya, mulai dari kenaikan biaya iuran pemeliharaan lingkungan secara sepihak dari pengembang, biaya listrik dan air yang tidak transparan, keamanan yang tidak terjaga, hingga kepengurusan perhimpunan penghuni yang bermasalah. Sebagian besar penghuni tidak siap dengan kondisi itu.

Pengalaman itu pula yang dialami Adinda Djoko (39). Ia sudah sekitar 3 tahun tinggal di Apartemen Casablanca Mansion, Tebet, Jakarta Selatan. Selama ini, permasalahan pemeliharaan fasilitas apartemen, seperti lift, sering terjadi. Biaya iuran pemeliharaan lingkungan (IPL) pun naik secara sepihak dari pengembang.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan