Guru Cenderung Anti Keberagamaan
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181016_143024_1539695669.jpg){kind=logo}
Ketua Yayasan Cahaya Guru Henny Supolo (tengah) memberi pemaparan tentang pentingnya pendampingan guru oleh masyarakat dalam pembahasan survei "Pelita yang Meredup: Potret Keberagaman Guru Indonesia", di Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Seluruh kalangan harus bergerak untuk menyegarkan kembali kesadaran pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokratis, bernilai keagamaan, dan kemajemukan.
JAKARTA, KOMPAS — Guru sebagai pendidik generasi penerus bangsa menghadapi masalah serius, yaitu kecenderungan berpikir intoleran terhadap perbedaan yang ada di masyarakat. Dibutuhkan kebijakan publik serta gerakan masyarakat yang memungkinkan terjadinya pertemuan antara anggota masyarakat yang berlatar belakang berbeda-beda agar guru nyaman dan menghargai kemajemukan.