Iklan
Pencegahan Korupsi Belum Serius
JAKARTA, KOMPAS - Korupsi sistemik di birokrasi terus terjadi. Jumlah aparatur sipil negara yang terjerat kasus korupsi tergolong besar seiring dengan perilaku koruptif kepala daerahnya. Upaya pencegahan melalui pengawas internal nyatanya tidak optimal.
Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan mengatakan, maraknya aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat kasus korupsi menunjukkan bahwa reformasi birokrasi tidak optimal. ”Yang terjadi, korupsi terjadi secara berjemaah dan sistemik. Kalau kepala daerah masih korupsi, birokrasi itu otomatis menjadi mesin korupsi. Ini yang membuat sakit birokrasi,” ujar Ade dalam diskusi publik ”Mencetak ASN Antikorupsi” di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/10/2018).