logo Kompas.id
›
Utama›Merawat Benteng Terakhir...
Iklan

Merawat Benteng Terakhir Keberlanjutan

Oleh
Brigitta Isworo Laksmi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iE1xEbKg0wzWYUhbNEpU1VF8e98=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F20180122NUT005.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Pemandangan hijaunya hutan terlihat jelas melalui jendela pesawat dari Asmat menuju Timika, Papua, Senin (22/1/2018).

Melihat Tanah Papua dengan kacamata kelangsungan kehidupan selalu melahirkan kata: benteng terakhir. Tanah Papua, adalah benteng terakhir hutan tropis dunia karena hutan perawan masih luas, dipandang belum tercacah-cacah. Sebagian orang menegaskan, ‘jangan sampai (Tanah) Papua bernasib seperti Kalimantan’.

Rujukan di balik semua imajinasi itu jelas: hutan tropis di Papua harus dijaga, jangan sampai terjadi penggundulan hutan yang hanya mengundang bencana. Kini setiap tahun Kalimantan mengalami kebakaran sampai orang tidak sempat meributkannya lagi.

Editor:
Bagikan