logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKeberpihakan kepada Industri...
Iklan

Keberpihakan kepada Industri Nasional Diuji

Oleh
Madina Nusrat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P34bcXzWIisnBO7C3WGIn6hDxoo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FIMG_7686.jpg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Tampak dalam Teaching Industry Pusat Unggulan IPTEK-Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/7/2018). Teaching Industry dibuat salah satunya untuk mendukung pengembangan tenaga kerja untuk sepeda motor listrik Gesits.

JAKARTA, KOMPAS - Pembahasan rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan Kendaraan Listrik Nasional diwarnai tarik-ulur kepentingan antarinstansi pemerintah. Pemerintah dinilai belum berkomitmen penuh untuk mendorong industri kendaraan listrik nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tidak lagi hanya menjadi pasar industri otomotif negara lain.

Di Indonesia, riset kendaraan listrik sebenarnya telah berjalan sejak 2012 melalui program riset Mobil Listrik Nasional (Molina), yang melibatkan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Editor:
Bagikan