logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บStop Membawa Bayi dengan...
Iklan

Stop Membawa Bayi dengan Kereta Dorong di Jalanan

Oleh
M Zaid Wahyudi
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qEE3y5GSFw4d0N7FkFbQAeJhrxU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2Fkompas_tark_16359612_80_0.jpeg
Kompas

Seorang anak berlajan-jalan sore dengan adiknya yang masih bayi di salah satu lorong di RW XIII Kelurahan Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini, Makassar yang hijau dan bersih. Warga mendandani lorong hingga kesan suram, sumpek, kumuh di lorong-lorong, tidak lagi nampak.Kompas/Reny Sri Ayu (REN)08-09-2015

Bayi dan anak-anak yang dibawa dengan kereta dorong di jalanan dengan lalu lintas padat terpapar polusi udara 60 persen lebih banyak dibanding orang dewasa yang mendorongnya. Paparan yang lebih tinggi itu terjadi karena posisi mereka yang lebih rendah sehingga lebih dekat ke tanah dan lebih dekat dengan posisi pipa knalpot kendaraan. Padahal, makin dekat dengan permukaan tanah, makin tinggi pula jumlah polutan udaranya.

Kerentanan bayi dan anak-anak dengan polusi udara itu makin tinggi karena tubuh mereka masih kecil dan berkembang. โ€œJaringan tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan perkembangan otak mereka masih dalam tahap awal kehidupan. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan karena mereka justru terpapar polusi udara yang berbahaya,โ€ kata Prashant Kumar dari Pusat Riset Udara Bersih Global (GCARE), Universitas Surrey, Guildford, Inggris seperti dikutip BBC, Selasa (14/8/2018).

Editor:
Bagikan