Zakat Akan Diarahkan untuk Pembangunan Berkelanjutan
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2Fkompas_tark_24427661_99_0-2.jpeg){kind=logo}
Umat Islam membayar zakat lewat panitia zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/7/2016). Selain zakat fitrah, panitia juga menyalurkan zakat mal, infaq, sadaqoh, dan fidyah. Zakat yang terkumpul akan disalurkan kepada orang yang berhak menerima.
JAKARTA, KOMPAS - Pemberian zakat akan diarahkan untuk memenuhi program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Sebanyak 12 program dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini sesuai dengan ajaran Islam.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo, dalam peluncuran buku Fikih Zakat on SDGs di Jakarta, Senin (30/7/2018), mengatakan, pengelola zakat di daerah tidak perlu ragu lagi untuk mendistribusikan dana zakat ke dalam program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Secara kontekstual, fikih zakat sesuai dengan TPB,” kata Bambang.