Iklan
Kepentingan Anak Belum Jadi Prioritas
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F66454232-1.jpg){kind=logo}
Spanduk ajakan untuk tidak mendiamkan aksi penganiayaan, pelecehan, perundungan, dan pemerasan terpasang di SD Negeri Tugu 10, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/6/2018). Wa, guru honorer yang mengajarkan Bahasa Inggris, mengakui telah melakukan kekerasan seksual terhadap sedikitnya 13 siswa laki-laki kelas VI di SD ini.
JAKARTA, KOMPAS — Anak korban kejahatan seksual terus bertambah. Namun, komitmen pemerintah merehabilitasi korban menyeluruh dan berkelanjutan masih lemah.
Kasus kejahatan seksual Wa (24), guru SDN Tugu 10 Depok, Jawa Barat, terhadap 13 siswa laki-lakinya menunjukkan tak terehabilitasinya korban kejahatan seksual dengan baik. Semasa kecil, Wa mengaku juga menjadi korban pelecehan seksual.