Iklan
Perempuan Pekerja Rumahan Tak Mendapatkan Hak Layak
JAKARTA, KOMPAS β Meski berperan besar dalam menopang proses produksi sejumlah industri dalam negeri, hingga kini perempuan pekerja rumahan tidak dianggap sebagai pekerja. Padahal, faktanya, setiap hari mereka bekerja dan memproduksi produk-produk yang dijual sejumlah perusahaan, termasuk produk dengan merek terkenal.
Selain dibayar dengan upah rendah yang jauh di bawah upah minimum kabupaten/provinsi, perempuan pekerja rumahan tidak memiliki status hubungan yang pasti, kondisi kerja yang buruk, waktu kerja yang tidak jelas, bahkan tidak mendapat jaminan sosial, baik perlindungan ketenagakerjaan maupun perlindungan kesehatan.