logo Kompas.id
UtamaPeduli Multatuli Merebak di...
Iklan

Peduli Multatuli Merebak di Lebak

Nama Multatuli tampaknya sangat tersohor di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Nama besar Multatuli seolah menyatu dengan sejarah dan perkembangan Lebak. Kisahnya tersimpan di Museum Multatuli di Rangkasbitung.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yIZMsIJggPi6xCsn5cPLbHwAYL0=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180511DEA03.jpg
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Warga duduk-duduk santai di depan Museum Multatuli, Rabu (9/5/2018). Museum di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, ini dianggap sebagai simbol antikolonialisme bagi masyarakat Banten.

Pepohonan tua rindang menaungi sebuah rumah tua bergaya kolonial, Rabu (9/5/2018). Rumah bercat putih dan krem itu berdiri tak jauh dari Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten. Sejak awal 2018, bekas rumah wedana Lebak yang dibangun sejak tahun 1920 itu difungsikan sebagai Museum Multatuli. Museum ini menjadi simbol kebangkitan perjuangan antikolonialisme warga Lebak.

Untuk lebih mengenal siapa Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, Anda bisa meluangkan waktu untuk mengunjungi “Museum Multatuli”. Lokasinya ada di tengah kota Lebak, tepatnya di Jalan Alun-Alun Timur Nomor 8 Rangkasbitung. Dengan KRL Commuterline selama dua jam dari Stasiun Tanah Abang, kita sudah sampai Stasiun Rangkasbitung. Perjalanan dilanjutkan dengan angkot hingga lokasi. Museum sangat mudah dikenali karena di bagian depan bangunan terdapat tulisan besar “Museum Multatuli”.

Editor:
Bagikan