logo Kompas.id
UtamaTingkat Kurang Gerak di...
Iklan

Tingkat Kurang Gerak di Indonesia Lebih dari 6 Jam

Oleh
DD09
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_9HNiCHboYzymQCj_Xk5d_71jHA=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180411_145904.jpg
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS

Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia Ines Yumahan Gulardi (paling kiri), Spesialis Kedokteran Olahraga Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Ade Jeanne L Tobing (kedua dari kiri), Senior Manager Corporate Communications Fonterra Brands Indonesia Andriani Ganeswari (kedua dari kanan), dan Indy Barends (paling kanan) memperagakan bentuk aktivitas dan latihan fisik pada acara pemaparan dengan tema ”Ayo Indonesia Bergerak” di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Waktu yang dihabiskan untuk perilaku sedentari atau kurang gerak di Indonesia lebih dari 6 jam dalam satu hari. Akibatnya, perilaku ini dapat menimbulkan penyakit tidak menular, seperti obesitas, stroke, diabetes melitus, dan penyakit jantung.

Mengutip American College of Sports Medicine, sedentari atau kurang gerak berarti tidak melakukan aktivitas fisik intensitas sedang minimal 30 menit dalam 3 hari pada 1 minggu selama 3 bulan. Contoh aktivitas fisik intensitas sedang meliputi menyapu, menyikat lantai, atau mencuci mobil.

Editor:
Bagikan