logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊProgram Listrik dan Air...
Iklan

Program Listrik dan Air Bersih, Pejabat Harus Menjadi Pelayan

Oleh
Pieter P Gero
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EDsvLg5oXU0f7x-9WW_4E-Kvt7A=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2Febtsumba.jpeg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Panel Surya berukuran 4 meter x 6 meter di Desa Welai, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Sabtu (24/3/2018). Ada 21 unit energi baru terbarukan (EBT) tersebar di sejumlah desa di NTT yang diresmikan secara terpusat di Alor.

Menjadi pejabat berkonsekuensi menjadi pelayan masyarakat. Sebagai pelayan, pejabat dipastikan harus banyak blusukan; harus terus-menerus mengunjungi masyarakat dan mendengar apa kebutuhan mereka.

”Terima kasih bapak, kami sudah menikmati lampu listrik. Kami mau minta sumur bor, bapak, karena selama ini kami harus membeli air bersih dengan perahu menerjang gelombang,” ujar tokoh yang mewakili 287 kepala keluarga (KK) yang mendiami Pulau Buaya, Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (24/3/2018) siang waktu setempat.

Editor:
Bagikan