logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKampung Brintik, Metamorfosis ...
Iklan

Kampung Brintik, Metamorfosis Beranda Semarang

Oleh
Aditya Putra Perdana/Gregorius Magnus Finesso
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0EXPdKWvUB1Svgu3A7vhOLh-kWA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2Fkampel4.jpg
Kompas/Aditya P Perdana

Kondisi Kampung Wonosari yang kini dijuluki Kampung Pelangi di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (21/3). Kawasan ini juga disebut Kampung Brintik karena berada di daerah perbukitan yang oleh warga setempat disebut Gunung Brintik. Daerah yang pernah menjadi kawasan kumuh itu, kini jadi obyek wisata.

Kampung Brintik di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, hanya berjarak ratusan meter dari kawasan Tugu Muda, ikon Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun, puluhan tahun, beranda kota itu dibiarkan kumuh, kusam, dan sangar. Berawal dari pulasan warna-warni cat, tak hanya kampung yang berubah menjadi bersih, warga pun bersemangat menjaga lingkungan.

Setyaningsih (49) duduk sambil memegang hiasan kembang hasil daur ulang limbah kertas, sambil menunggu pembeli minuman yang dijajakannya, Kamis (15/3). Suara aliran air di kali di depan rumahnya yang tenang menjadi latar suara di siang itu. Meski tak seramai akhir pekan, dia beberapa kali melayani pembeli minuman. Dari kejauhan, terdengar deru mesin kendaraan-kendaraan bermotor hilir mudik di seputaran Tugu Muda.

Editor:
Bagikan