logo Kompas.id
UtamaKetika ”Kota Terapung” di...
Iklan

Ketika ”Kota Terapung” di Kepulauan Aru Hidup Kembali

Oleh
Frans Pati Herin
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AAPYQjYpw9n9KJj_F_aiqqNCEbQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2FWhatsApp-Image-2018-03-10-at-19.49.50.jpeg
KOMPAS/FRANS PATI HERIN

Perahu motor berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (3/3). Perahu-perahu itu menanti disewa oleh awak kapal ikan yang berlabuh di tengah laut.

Pamor perairan di Kepulauan Aru, Maluku, yang meredup selama lebih dari 3 tahun kini kembali bergairah. Lampu-lampu kapal menghiasi gelapnya malam di atas perairan yang pernah menjadi surga penangkapan ikan ilegal, peredaran narkoba, hingga perbudakan nelayan itu.

Di Selat Wamar, seperti tampak pada awal Maret lalu, berjejer banyak kapal penangkap ikan. Gemerlap lampu dan aktivitas dari kapal-kapal itu membuatnya tampak bak ”kota terapung”.

Editor:
Bagikan