logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊCerita tentang Uang Mahar di...
Iklan

Cerita tentang Uang Mahar di Pemilihan Wali Kota Cirebon

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dmgK0gO2dnBQdO5MJSwoLYnR68s=/1024x453/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2F20171211iki-simulasi-pengamanan-pilkada-7-Copy.jpg
Kompas/Abdullah Fikri Ashri

Suasana simulasi pengamanan Pilkada Kota Cirebon, Jawa Barat, Desember lalu.

Politik uang itu antara ada dan tiada. Bentuknya sulit kelihatan, tetapi kalau bilang tidak ada, alur ceritanya ada. Seperti itulah kira-kira penjelasan Siswandi, kandidat yang gagal maju sebagai bakal calon wali kota Cirebon, Jawa Barat, 2018-2023, soal politik uang.

Siswandi sebenarnya menjadi salah satu bakal calon wali kota Cirebon, berpasangan dengan Euis Fety Fatayaty, politisi PAN. Namun, pada hari terakhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Kota Cirebon, Rabu (10/1) malam, berkas purnawirawan polisi berpangkat brigadir jenderal itu tidak diterima.

Editor:
Bagikan