logo Kompas.id
›
Utama›Tikus yang Kehilangan Indera...
Iklan

Tikus yang Kehilangan Indera Penciuman Tetap Langsing Setelah Konsumsi Makanan Berlemak

Oleh
Subur Tjahjono
· 1 menit baca

Penelitian terbaru terhadap tikus membuka rahasia tubuh bahwa bau makanan mungkin memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh membuat respons terhadap kalori. Dalam eksperimen di laboratorium, tikus dengan indera penciuman yang ditingkatkan menjadi lebih gemuk setelah memakan makanan berlemak daripada tikus dengan indera penciuman normal.

Eksperimen di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, yang dipublikasikan di sciencedaily.com edisi Rabu (5/7) juga menunjukkan, para periset menggunakan terapi gen untuk menghancurkan neuron penciuman di hidung tikus dewasa dengan tetap mempertahankan sel punca sehingga hewan tersebut kehilangan indera penciumannya hanya untuk sementara–selama sekitar tiga minggu–sebelum neuron penciuman kembali.

Tikus yang kekurangan penciuman cepat membakar kalori dengan mengatur sistem saraf simpatik mereka yang diketahui dapat meningkatkan pembakaran lemak. Tikus tersebut mengubah sel lemak kremnya–sel lemak penyimpan lemak bawah kulit yang terakumulasi di sekitar paha, dada, dan pinggang–menjadi sel lemak coklat, yang membakar asam lemak untuk menghasilkan panas. Pada tikus ini, sel lemak putih–sel penyimpan yang berkelompok di sekitar organ dalam dan dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk–juga menyusut ukurannya.

Editor:
Bagikan