Endah Widiastuti Perlu Shalat Istikharah Sebelum ke TPS
Kayaknya gue perlu shalat istikharah dulu malam ini. Ya, Allah berikan aku petunjuk siapa yang mesti dipilih.
Endah Widiastuti, personel Endah N Rhesa, akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 ini. Tetapi, dia tidak bisa berharap banyak pemilu kali ini akan menghadirkan perubahan besar. ”Gue selalu skeptis pada janji-janji yang dilontarkan elite politik kita selama masa kampanye,” ujar Endah yang akan berpartisipasi di TPS dekat rumahnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Sampai Selasa (13/2/2024) malam ketika berbincang dengan Kompas, Endah mengaku belum tahu akan memilih pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang mana. ”Kayaknya gue perlu shalat istikharah dulu malam ini. Ya, Allah berikan aku petunjuk siapa yang mesti dipilih atau tidak dipilih,” tambahnya.
Sebenarnya aspirasi Endah sebagai warga negara yang berprofesi sebagai musisi simpel saja. Dia ingin negara benar-benar menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi. Selama ini, dia merasa kebebasan berpendapat dan berekspresi pegiat seni masih terhambat, terutama ketika membahas soal tragedi 65 dan ”dosa-dosa masa lalu” negara.
”Beda dengan Jerman yang mengakui peristiwa holocaust dan mendidik generasi mudanya agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Di Indonesia tragedi lama justru ditutupi. Orang yang punya versi sejarah berbeda dikekang. Apa sebenarnya yang ditakuti oleh negara?” gugat Endah.
Menurut Endah, para paslon yang bertarung pada Pemilu 2024 dan pemimpin lainnya punya kekuatan untuk mengatasi hal itu. Persoalannya, mau atau tidak.
Jadi, paslon dan caleg mana yang mau dipilih, Ndah?
”Tau ah! Masih pusing.”