logo Kompas.id
β€Ί
Tokohβ€ΊArik Sugianto Mengisi Ruang...
Iklan

Arik Sugianto Mengisi Ruang Kosong Kebudayaan

Arik Sugianto mempunyai dorongan untuk riset dan mengulik karya secara otodidak. Dia berani memunculkan kekhasan malangan.

Oleh
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Β· 1 menit baca
Arik Sugianto
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Arik Sugianto

Alat-alat musik tradisi buatan Arik Sugianto telah mewarnai ekosistem musik tradisi di berbagai pulau seperti Kalimantan dan Sumatera. Beberapa bahkan dikirim ke luar negeri. Arik tekun meriset alat musik tradisi lalu membuat alat itu untuk menyokong perkembangan musik tradisi di daerah. Kerja-kerja budayanya selama belasan tahun diganjar beragam penghargaan antara lain sebagai pelindung budaya.

Rinai gerimis tipis mengguyur jantung Kota Malang, Jawa Timur, pada malam pertengahan Juni lalu. Begitu masuk gang di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, jalan kering. Gerimis berganti debu beterbangan. Arik duduk sembari mengisap rokok ditemani segelas kopi dan ratusan alat musik tradisi setengah jadi. Ada gong, angklung, kendang, dan bonang. ”Aku sakjane lali nek duwe janji, he-he-he,” kata Arik yang mengaku lupa punya janji dan langsung menawarkan kopi sebagai bentuk penyambutan tamu.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan