Misman, Meresapi Etika Lingkungan dari Sungai
Melihat Sungai Karang Mumus, Samarinda, dewasa ini, Misman (64) bak melihat pameran kebodohan manusia. Ia tergerak untuk membuat gerakan memungut sampah yang mengantarnya meraih Kalpataru tingkat nasional 2023.
Duduk di tepi Sungai Karang Mumus yang berwarna coklat dan mengalir teratur, Misman mengatakan bahwa sungai tersebut bak galeri yang menunjukkan sikap penghuni di sekitarnya. Saat kami berbincang, sejumlah sampah mengambang mengikuti aliran air. Sampah-sampah di sungai itu, kata Misman, adalah pameran kebodohan manusia di sekitar Sungai Karang Mumus.
Ia kemudian bercerita soal kondisi sungai itu pada tahun 1970-an saat dirinya berusia belasan tahun: lebar sungai lebih dari 20 meter, aneka pohon rapat di tepinya, air jernih saat cuaca cerah, dan banyak orang memancing di tepinya. Dalam suasana seperti itu, Misman yang baru duduk di bangku SMP kerap mandi dan berenang di Sungai Karang Mumus seusai sekolah.