logo Kompas.id
β€Ί
Kajian Dataβ€ΊMengenal Budaya Minum...
Iklan

Mengenal Budaya Minum Nusantara

Minuman tradisional yang mengandung alkohol memiliki nilai budaya tersendiri. Sebuah identitas budaya warisan berabad-abah silam.

Oleh
Arita Nugraheni
Β· 1 menit baca
Dalam acara sosialisasi di Denpasar, Rabu (5/2/2020), arak Bali diakui sebagai minuman beralkohol khas Bali. Pemanfaatan, penguatan, dan pelindungannya diatur Pemerintah Provinsi Bali memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali. Dalam kondisi wabah penyakit Covid-19, Polda Bali bersama Universitas Udayana Bali berinovasi untuk memproses arak Bali itu sebagai bahan baku cairan pembersih tangan dan disinfektan.
KOMPAS

Dalam acara sosialisasi di Denpasar, Rabu (5/2/2020), arak Bali diakui sebagai minuman beralkohol khas Bali. Pemanfaatan, penguatan, dan pelindungannya diatur Pemerintah Provinsi Bali memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali. Dalam kondisi wabah penyakit Covid-19, Polda Bali bersama Universitas Udayana Bali berinovasi untuk memproses arak Bali itu sebagai bahan baku cairan pembersih tangan dan disinfektan.

Minuman beralkohol tradisional memiliki tempat penting dalam praktik kehidupan sejumlah suku bangsa di Indonesia. Kehadirannya menguatkan ikatan spiritual dan sosial. Pada era kekinian, produk budaya ini pun mengambil peran dalam kemajuan di aras lokal.

Minuman berkadar alkohol perlu mendapatkan perlakuan yang adil dalam diskursus sosial dan budaya saat ini. Alkohol menyimbolkan spiritualitas dan kekerabatan di sejumlah kelompok masyarakat di Indonesia.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan